di lihat dari penampilannya memang terlihat sangat kasihan dan memprihatinkan , di tambah dengan bayi yg dia gendong . tapi saat saya perhatikan fisik mereka yang masih segar dan bugar rasa iba saya langsung hilang. saya berpikir apa mereka gak bisa kerja lain di banding hanya mengharap belas kasihan dari orang lain. apa mereka sama sekali gak punya keahlian di samping menadahkan tangan di perempatan jalan .
sesaat pikiran saya tertuju pada Google lalu saya langsung mencari tahu tentang kehidupan jadi seorang "pengemis" dan saya menulis keyword "pengemis kaya" di kolom search engine lalu saya terdirect ke sebuah artikel yang berjudul "pengemis terkaya di indonesia" kisah seorang pengemis asal surabaya yg mempunyai mobil mewah , 4 rumah , dan puluhan anak buah yg dia pekerjakan sebagai pengemis . dialah "Cak To". pria seperuh baya yg telah menekuni profesi sebagai seorang pengemis dari kecil karena keluarga dia juga adalah seorang pengemis.
meskipun dia sekarang udah gak lagi mengemis, dan berniat naik haji dari hasil mengemisnya serta menjaadi donatur tetap penyumbang masjid , tapi dari setoran anak buahnya dia bisa mendapat penghasilan yg tergolong sangat besar . dalam sehari dia bisa memperoleh penghasilan sebesar 200-300 ribu. dan uaang 6 - 9 juta dalam sebulan bisa dia peroleh . dan ketika "Cak To" di tanya apa gak pengen kerja yang lain dia dengan enteng menjawab "gak mau kerja yg lain , yg penting gak dosa" . "Gak Dosa" kesal sekali saya bacanya , maklum saja "Cak To" memang gk pernah merasakan bangku sekolah jadi dia gak tahu apa itu dosa!!. yang saya tahu itu sama aja dengan "MENIPU" dan penipuan udah termasuk tindakan kriminal dan bisa di kenakan tindak pidana.
"Cak To" hanya satu contoh di mana ada sebagian orang yang memanfaat kan kebaikan orang lain demi meraih rupiah . saya tidak menyalahkan mereka yg bekerja dengan mengharap belas kasihan orang lain , karena mereka juga sebenarnya gaak mau jadi seorang pengemis . tapi apa serendah itu harga diri mereka , sampai mereka mau bekerja seperti itu . kebanyakan dari mereka si kalo di suruh kerja lalin akan menjawab ,"lebih enek jadi pengemis" . gak mikirin rugi dan penghasilanya jauh lebih banyak .
ada lagi sebuah forum di internet yg membahas tentang "Mafia Pengemis Asal Indramayu di Jakarta" sebuah kelompok "pengemis yg tinggal di perkampungan pengemis di kawasan klender Jakarta Timur . sangat mengejutkan jika kita baca forum itu , dimana penghasilan pengemis di sana sehari bisa mencapai Rp 900 ribu .belum lagi kalo pas bulan ramadhan , hasil 3-4 kali lipat bisa mereka peroleh . mereka punya rumah mewah dengan perabotan wah , bahkan banyak dari mereka yg punya kolam renang pribadi di dalam rumahnya di indramayu.
apa yang bikin saya terkejut adalah saat mereka berebut ingin mempunyai istri/suami yang "cacat fisik" karena menurut mereka orang yg punya cacat fisik bisa menjadi modal bagus dalam meraup rupiah. dan di sebutkan seorang yg buta atau cacat bisa punya istri/suami sampai dengan 4 orang .
dan menurut pengamatan saya pengemis itu akan terus bertambah , karena mereka akan selelu mengajak dan mendidik anak - anaknya untuk menjadi seperti orang tuanya . "Cak To" atau pengemis dari indramayu yg mengaajak tetangga mereka untuk mengemis . dan akhirnya jalanan di seluruh indonesia akan di penuhi oleh kelompok orang malas yg memanfaatkan kebaikan orang lain.
saya sendiri gak pernah kasih sepeserpun uang saya ke pengemis yang saya temui di jalan , bukan kerena pelit atau menganggap mereka sebagai oknum , tapi karena menurut saya mereka masih bisa kerja lain dari pada harus mengharap belas kasihan orang lain . dengan saya memberi uaang saya ke mereka berarti saya akan membantu negara ini menjadi lebih terpuruk , karena secara tidak langsung saya mengajarkan mereka budaya malas bekerja dan berusaha . tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan yg dia miliki . jadi selama masih ada usaha pasti masih ada jalan .
meskipun begitu sempat berpikir bagai mana jika saya yg ada di posisi mereka ? apa saya mau di salahkan dengan perbuatan saya , karena saya juga tahu mereka melakukan itu untuk bertahan hidup. saya juga tahu mereka gak pernah mau di lahirkan menjadi seorang pengemis .
saya juga tidak menganggap semua pengemis itu sama seperti "Cak To" . gak semua pengemis seperti warga kebon singkong. dan gak semua semua pengemis itu memanfaatkan kebaikan orang lain demi rupiah . tapi saya hanya mengajak kita untuk berhati-hati memberikan uang sedekah kita . agar uang yg dengan susah payah kita cari dan dengan sangat ikhlas mau kita sedekahkan benar - benar sampai ke tangan orang yang benar - benar membutuhkan meskipun itu hanya SATU RUPIAH SAJA.
saran saya si pengemis di jalan itu di tangkep aja ama polisi , terus di usut secara hukum , di telusuri apa mereka benar-benar orang yg gak mampu atau mereka hanya penipu yg memanfaatkan kebaikan orang lain. yang ketahuan penipu di hukum dan yg bener benar orang miskin di masukain ke panti rehabilitasi . di beri keterampilan dan beri pinjaman modal untuk buka usaha.
semua yang saya tulis gak bermaksud menyinggung dan menyakiti individu atau kelompok karana saya hanya mencoba untuk menyampaikan semua yang terlintas di balik hati nurani ku
meskipun dia sekarang udah gak lagi mengemis, dan berniat naik haji dari hasil mengemisnya serta menjaadi donatur tetap penyumbang masjid , tapi dari setoran anak buahnya dia bisa mendapat penghasilan yg tergolong sangat besar . dalam sehari dia bisa memperoleh penghasilan sebesar 200-300 ribu. dan uaang 6 - 9 juta dalam sebulan bisa dia peroleh . dan ketika "Cak To" di tanya apa gak pengen kerja yang lain dia dengan enteng menjawab "gak mau kerja yg lain , yg penting gak dosa" . "Gak Dosa" kesal sekali saya bacanya , maklum saja "Cak To" memang gk pernah merasakan bangku sekolah jadi dia gak tahu apa itu dosa!!. yang saya tahu itu sama aja dengan "MENIPU" dan penipuan udah termasuk tindakan kriminal dan bisa di kenakan tindak pidana.
ilustrasi "cak To"
"Cak To" hanya satu contoh di mana ada sebagian orang yang memanfaat kan kebaikan orang lain demi meraih rupiah . saya tidak menyalahkan mereka yg bekerja dengan mengharap belas kasihan orang lain , karena mereka juga sebenarnya gaak mau jadi seorang pengemis . tapi apa serendah itu harga diri mereka , sampai mereka mau bekerja seperti itu . kebanyakan dari mereka si kalo di suruh kerja lalin akan menjawab ,"lebih enek jadi pengemis" . gak mikirin rugi dan penghasilanya jauh lebih banyak .
ada lagi sebuah forum di internet yg membahas tentang "Mafia Pengemis Asal Indramayu di Jakarta" sebuah kelompok "pengemis yg tinggal di perkampungan pengemis di kawasan klender Jakarta Timur . sangat mengejutkan jika kita baca forum itu , dimana penghasilan pengemis di sana sehari bisa mencapai Rp 900 ribu .belum lagi kalo pas bulan ramadhan , hasil 3-4 kali lipat bisa mereka peroleh . mereka punya rumah mewah dengan perabotan wah , bahkan banyak dari mereka yg punya kolam renang pribadi di dalam rumahnya di indramayu.
apa yang bikin saya terkejut adalah saat mereka berebut ingin mempunyai istri/suami yang "cacat fisik" karena menurut mereka orang yg punya cacat fisik bisa menjadi modal bagus dalam meraup rupiah. dan di sebutkan seorang yg buta atau cacat bisa punya istri/suami sampai dengan 4 orang .
dan menurut pengamatan saya pengemis itu akan terus bertambah , karena mereka akan selelu mengajak dan mendidik anak - anaknya untuk menjadi seperti orang tuanya . "Cak To" atau pengemis dari indramayu yg mengaajak tetangga mereka untuk mengemis . dan akhirnya jalanan di seluruh indonesia akan di penuhi oleh kelompok orang malas yg memanfaatkan kebaikan orang lain.
saya sendiri gak pernah kasih sepeserpun uang saya ke pengemis yang saya temui di jalan , bukan kerena pelit atau menganggap mereka sebagai oknum , tapi karena menurut saya mereka masih bisa kerja lain dari pada harus mengharap belas kasihan orang lain . dengan saya memberi uaang saya ke mereka berarti saya akan membantu negara ini menjadi lebih terpuruk , karena secara tidak langsung saya mengajarkan mereka budaya malas bekerja dan berusaha . tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan yg dia miliki . jadi selama masih ada usaha pasti masih ada jalan .
meskipun begitu sempat berpikir bagai mana jika saya yg ada di posisi mereka ? apa saya mau di salahkan dengan perbuatan saya , karena saya juga tahu mereka melakukan itu untuk bertahan hidup. saya juga tahu mereka gak pernah mau di lahirkan menjadi seorang pengemis .
saya juga tidak menganggap semua pengemis itu sama seperti "Cak To" . gak semua pengemis seperti warga kebon singkong. dan gak semua semua pengemis itu memanfaatkan kebaikan orang lain demi rupiah . tapi saya hanya mengajak kita untuk berhati-hati memberikan uang sedekah kita . agar uang yg dengan susah payah kita cari dan dengan sangat ikhlas mau kita sedekahkan benar - benar sampai ke tangan orang yang benar - benar membutuhkan meskipun itu hanya SATU RUPIAH SAJA.
saran saya si pengemis di jalan itu di tangkep aja ama polisi , terus di usut secara hukum , di telusuri apa mereka benar-benar orang yg gak mampu atau mereka hanya penipu yg memanfaatkan kebaikan orang lain. yang ketahuan penipu di hukum dan yg bener benar orang miskin di masukain ke panti rehabilitasi . di beri keterampilan dan beri pinjaman modal untuk buka usaha.
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah
semua yang saya tulis gak bermaksud menyinggung dan menyakiti individu atau kelompok karana saya hanya mencoba untuk menyampaikan semua yang terlintas di balik hati nurani ku
0 komentar:
Posting Komentar