itulah yang akan kalian temukan , seorang yang bernama lengkap Tendi Agus Nugroho yang tidak lain adalah saya sendiri . dengan Bio Don't Follow me Please dan dengan jumlah follower : 0 dan semalam telah melakukan unfollow masal ke semua follower nya di account twitter nya tepat pukul 00:00 am tertenggal 28 mei 2012 .
kenapa saya melakukannya?? bukankah itu aneh , karena keberhasilan anda di twitter adalah di lihat dari seberapa banyak jumlah follower yang anda miliki ?? mungkin angapan seperti itu benar buat sebagian banyak orang . tapi anggapan tersebut tidak benar buat seorang yang bisa di katakan aneh dan gak normal seperti saya . awal saya register di Twitter itu karena saya sudah merasa bosan dengan website yang bernama Facebook , karena pada waktu itu saya merasa Facebook itu sudah menjadi Online Diary di mana semua orang menuliskan keluh kesah mereka di Kolom Update Status .
mereka berdoa dan menceritakan apa yang mereka sedang rasakan dengan menulis nya di wall , menceritakan aib seseorang dan membiarkannya di lihat oleh ratusan bahkan ribuan teman. walaupun gak semua orang melakukannya tetapi itulah yang saya lihat sekarang ini .
sebenarnya sah-sah saja mereka melakukan hal itu , karena mark zukerberg merancang web berwarna biru muda dan putih itu untuk tujuan tersebut . dan saya pun melakukanya pada waktu itu , sampai saya tersadar hal itu udah menyimpang dari pribadi saya . dan sejak saat itu saya putuskan untuk memprivacy kan semua foto yang sudah saya unggah dan menyeting ulang account saya agar semua yang saya tulis di kolom update status hanya akan terlihat oleh saya sendiri . dan saya sangat jarang bermain di web tersebut lagi hingga sekaraang , pada akhirnya saya menemukan Twitter sebagai pengantinya .
awalnya sangat menyenangkan bermain di twitter , banyak account yang bisa saya follow dan sangat bermanfat untuk saya . akan tetapi semakin banyak follower yang mengikuti account saya penyakit Curhat saya mulai kambuh lagi , tanpa sadar saya sering menulis apa yang seharusnya saya gak sebar luaskan , saya mulai asyik memperhatikan teman - teman saya curhat di TL mereka . dan ini sangat menyimpang dari tujuan saya waktu register di Web ber Logo burung Perkutut itu . dan semalam saya tersadar atas apa yang saya lakukan dan sesegera mungkin saya melakukan pemblokiran masal agar semua Follower saya tidak mengikuti saya lagi .
dan saya merasa bebas mau menulis apa saja di Time line saya tanpa ada yang tau . secara gak langsung saya akan menjadikan twitter saya sebagai Online Diary saya , sekaligus tempat mencari info tentang apa yang bisa menjadi hoby dan kesukaan saya .
kenapa saya melakukannya?? bukankah itu aneh , karena keberhasilan anda di twitter adalah di lihat dari seberapa banyak jumlah follower yang anda miliki ?? mungkin angapan seperti itu benar buat sebagian banyak orang . tapi anggapan tersebut tidak benar buat seorang yang bisa di katakan aneh dan gak normal seperti saya . awal saya register di Twitter itu karena saya sudah merasa bosan dengan website yang bernama Facebook , karena pada waktu itu saya merasa Facebook itu sudah menjadi Online Diary di mana semua orang menuliskan keluh kesah mereka di Kolom Update Status .
mereka berdoa dan menceritakan apa yang mereka sedang rasakan dengan menulis nya di wall , menceritakan aib seseorang dan membiarkannya di lihat oleh ratusan bahkan ribuan teman. walaupun gak semua orang melakukannya tetapi itulah yang saya lihat sekarang ini .
sebenarnya sah-sah saja mereka melakukan hal itu , karena mark zukerberg merancang web berwarna biru muda dan putih itu untuk tujuan tersebut . dan saya pun melakukanya pada waktu itu , sampai saya tersadar hal itu udah menyimpang dari pribadi saya . dan sejak saat itu saya putuskan untuk memprivacy kan semua foto yang sudah saya unggah dan menyeting ulang account saya agar semua yang saya tulis di kolom update status hanya akan terlihat oleh saya sendiri . dan saya sangat jarang bermain di web tersebut lagi hingga sekaraang , pada akhirnya saya menemukan Twitter sebagai pengantinya .
awalnya sangat menyenangkan bermain di twitter , banyak account yang bisa saya follow dan sangat bermanfat untuk saya . akan tetapi semakin banyak follower yang mengikuti account saya penyakit Curhat saya mulai kambuh lagi , tanpa sadar saya sering menulis apa yang seharusnya saya gak sebar luaskan , saya mulai asyik memperhatikan teman - teman saya curhat di TL mereka . dan ini sangat menyimpang dari tujuan saya waktu register di Web ber Logo burung Perkutut itu . dan semalam saya tersadar atas apa yang saya lakukan dan sesegera mungkin saya melakukan pemblokiran masal agar semua Follower saya tidak mengikuti saya lagi .
dan saya merasa bebas mau menulis apa saja di Time line saya tanpa ada yang tau . secara gak langsung saya akan menjadikan twitter saya sebagai Online Diary saya , sekaligus tempat mencari info tentang apa yang bisa menjadi hoby dan kesukaan saya .
dan saat itu saya berjanji saya hanya akan menerima satu follower saja . dan dia adalah seorang wanita yang mau mendengar keluh kesah saya dan mau menemani saya dalam suka dan duka . dan dia adalah seorang yang akan memiliki hati saya , memiliki jiwa dan raga saya , dan dia lah yang akan menjadi pendanping saya sampai maut memisahkan . dia adalah istri saya kelak yang sampai sekarang masih saya cari .
sekarang saya hanya Follow account group saja dan beberapa account personal dan itu juga yang berhubungan dengan hoby dan kesukaan saya. dan saya minta maaf atas apa yang saya lakukan semalam kepada semua teman saya . saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri , dan saya siap menerima resiko atas apa yang saya lakukan .
ini penampakan Time Line saya setelah unfollow masal semalem :
Apakah Privacy Seseorang Akan Menjadi Privacy Jika Menjadi Konsumsi Publik??
sekarang saya menggunakan Twitter dan Facebook semata hanya untuk mempromosikan tulisan saya dan mengenalkan blog saya kepada teman-teman saya.
semua yang saya tulis gak bermaksud menyinggung dan menyakiti individu atau kelompok karana saya hanya mencoba untuk menyampaikan semua yang terlintas di balik hati nurani ku
0 komentar:
Posting Komentar